Senin, 16 Juni 2014
Karbondioksida merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran yang berasal dari bumi, berupa hasil dari asap kendaraan bermotor. Semakin lama bumi ini dipenuhi dengan karbondioksida yang merupakan dampak pencemaran lingkungan yang terjadi. Kita mengetahui bahwa bumi ini sudah begitu tua dan hampir tidak bisa bertahan untuk 500 bahkan 1000 tahun kedepan karena bukan hanya faktor umur saja yang mempengaruhinya melainkan faktor polusi juga yang berperan besar terhadap bertahannya bumi kita atau tidak.
Banyak sekarang orang-orang yang mulai peduli dengan lingkungannya sekitarnya karena mulai sadar dengan lingkungan yang sudah mulai tidak sehat lagi. Maka semakin banyak pula para ilmuwan yang berusaha untuk membantu bahkan membuat alat-alat yang dapat kita gunakan untuk menjaga lingkungan dan kehidupan kita yang segar penuh dengan udara yang sehat.
Baru-baru ini NASA akan meluncurkan satelit yang dapat mengukur kadar CO2 yang ada di atmosfir bumi. Dikarenakan dengan adanya observasi dari para ilmuwan yang menyatakan bahwa kadar CO2 telah mencapai tingkat tertinggi sejak bertahun-tahun. Dan nama Satelit itu Orbiting Carbon Observatory 2 (OCO-2) itu akan diterbangan tanggal 1 Juli mendatang.
Satelit ini menggambarkan bisa menggambarkan bagaimana gambaran tentang apa yang terjadi pada karbondioksida tersebut mengukur bagaimana tenggalamnya karbondioksida yang ke dalam air dan juga tertelan oleh hutan dalam artiannya masih air ini tidak akan aman lagi bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi kita.
"Karbondioksida di atmosfer bumi memainkan peranan penting terhadap keseimbangan energi di planet kita dan menjadi faktor penentu untuk memahami bagaimana iklim berubah," kata Michael Freilich, Direktur Sains Bumi di NASA. "Kami ingin berkontribusi dengan menyediakan sumber infomrasi baru untuk pemahaman yang lebih baik mengenai Bumi dan masa depannya."
Pada bulan April kemarin konsentrasi CO2 di atmosfer melebihi angka 400 partikel per juta di langit utara. Dan angka tersebut sudah merupakan angka tertinggi yang selama 800.000 tahun. Pembakaran minyak bumi, efek rumah kaca, asap kendaraan, pembakaran batu bara, dan masih banyak lagi merupakan yang paling bertanggung jawab atau berperan penting dalam peningkatan kadar karbondioksida yang ada di atmosfer bumi.
