Sitlas Zir'a Kasabi

Semakin majunya teknologi yang ada sekarang merupakan hal baik untuk memudahkan kegiatan yang dilakukan oleh manusia pada setiap harinya. Namun dengan kemajuan teknologi dan negara yang sedang berkembang maka semakin kecil pula kepedulian terhadap lingkungan.

Salah satu masalah yang terbesar dalam suatu negara yang sedang maju berkembang adalah Kemacetan. Kemacetan merupakan suatu masalah yang penyeselaiannya tidak ada hentinya. Dampak dari kemacetan itu sendiri yaitu polusi udara, polusi lingkungan, polusi kendaraan bermotor dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

Kendaraan merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia, namun kita tidak bisa lepas begitu saja dari kendaraan. Untuk berpergian pun kita masih bergantung pada kendaraan bermotor karena lebih cepat, hemat waktu, dan tenaga. Dibalik kenyamanan itu masih ada kekurangannya yaitu bahan bakar yang menipis sehingga harganya pun melejit keatas, dan polusi pun menjadi salah satu dampaknya juga.

Bagaimana jalan keluarnya untuk ini semua? Sepeda merupakan salah satu kendaraan yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi sama sekali, namun ada kekurangan yang dimiliki oleh sepeda yaitu dalam hal kecepatan, tenaga, dan waktu. Namun, baru-baru ini ada jalan keluarnya, telah ada e-bike atau elektrik bike yang masih belum terlalu populer dari pada mobil listrik, kereta listrik dan kendaraan ramah lingkungan lainnya.

E-bike merupakan sepeda listrik yang memiliki kecepatan sampai 30Km/h. Dengan e-bike kita dapat melewati kemacetan dan bisa menghemat tenaga kita. Harganya pun memang untuk sekarang hampir sama dengan Sepeda Motor namun untuk bahan bakarnya tidak perlu dipermasalahkan lagi, karena ada beberapa sepeda yang menggunakan konsep tenaga gerak menjadi kinetik sehingga tidak perlu untuk menchargernya. E-bike ini masih belum terlalu populer di Indonesia karena tingkat minat yang masih kecil, namun dinegara-negara besar seperti jerman sudah mulai populer.